maheesa

Minggu, 13 Desember 2015

Cara kerja VGA Card

Kartu grafis ialah sebuah komponen dari sistem, biasanya berupa kartu ekspansi, yang menghasilkan citra 2 dimensi atau 3 dimensi pada layar monitor.

Sebagai salah satu bagian penting dari PC Anda (selain CPU dan harddisk), kartu grafis mengubah bilangan binari satu dan nol dari hasil komputsai menjadi sebuah citra dimana kita dapat berinteraksi dengannya melalui layar monitor. Dengan kata lain, kita tidak dapat menggunakan komputer dengan cara yang lain sejauh ini tanpa bantuan dari teknologi grafis terdepan.

Hal-hal penting yang perlu dicatat :

Kartu grafis dapat menangani seluruh kalkulasi citra 2D dan 3D dan melakukan rendering, dan mengambil alih tugas berat berat tersebut dari CPU.

Kartu grafis kualitas atas harganya sekitar US$300, walau dengan setengahnya Anda pun dapat memperoleh kartu grafis 3D lain yang cukup cepat.

Chipset grafis terbaru meningkatkan kinerja kartu grafis, dan para vendor biasanya merilis chipset baru antara 6 sampai 12 bulan sekali.

Hampir semua kartu grafis modern menggunakan slot AGP (accelerated graphics port) pada PC dan memiliki memori sekurangnya 16MB.

Hanya game 3D terbaru dan CAD (computer-aided design) kelas high-end yang benar-benar memanfaatkan sepenuhnya kemampuan kartu grafis terbaru tersebut.

Gambar atau citra yang Anda lihat di layar monitor mengambil rute yang kompleks di dalam PC. Saat aplikasi yang Anda jalankan ingin menciptakan sebuah citra, ia akan memohon pertolongan pada bagian dari sistem operasi yang terhubungkan dengan kartu grafis (yang disebut interface driver grafis). Sebagai jawabannya, driver grafis--software yang berfungsi sebagai perantara OS (operating system/sistem operasi) dan kartu grafis--mendengarkan instruksi yang diberikan baik dari OS atau dari aplikasi, kemudian mengambil data digital yang diperlukan dan mengkonversikannya menjadi sebuah format yang dimengerti oleh kartu grafis tersebut.

Kemudian, driver menyalurkan data digital yang baru diformat tersebut kepada kartu grafis untuk melakukan rendering. Bila Anda memiliki PC yang dibuat di atas tahun 1998, data berjalan ke kartu melalui sebuah slot pada motherboard yang dinamakan AGP (accelerated graphics port/port grafis yang dipercepat). PC yang tidak memiliki slot AGP biasanya menggunakan slot PCI standar sebagai port kartu grafis mereka.

 

Pemberhentian data pertama, setelah disalurkan ke kartu, adalah ruang penyimpanan sementara di memori, baik pada memori di kartu itu sendiri atau pada memori utama PC. Kemudian prosesor kartu grafis, yang dinamakan GPU (graphics processing unit), mengubah data digital tersebut menjadi pixel, sebuah set dari titik berwarna yang membentuk citra yang Anda lihat di layar monitor. Volume dari pixel yang diproduksi oleh kartu tersebut sangat banyak: Saat resolusi monitor Anda di set pada 1024 kali 768, kartu grafis akan mengkalkulasikan jumlah warna yang tepat untuknya, dan menghasilkan data untuk agar sebanyak 786.432 pixel digambarkan di layar--dan mengulangi proses ini sebanyak 30 hingga 90 kali per detik.

Bagaimana Memilih Graphic card

Berhati-hatilah jika bermain-main di dunia graphic card. Berikut adalah petunjuk praktis untuk memilih card yang sesuai kebutuhan Anda.

Tanpa kita sempat menghela napas, tren di dunia informatika terus berubah dengan sangat cepat. Setelah sempat mendominasi pasar grafik 3 dimensi (3D) secara meyakinkan, 3Dfx menghilang digantikan oleh Vidia. Namun, yang terakhir itu pun ternyata tak bertahan lama. Kini sudah datang generasi baru dengan prosesor grafik yang sama sekali lain, yakni, Kyro II buatan STMicroElectronics, yang langsung memporak-porandakan pasar.

Toh, perubahan generasi prosesor itu ternyata sama sekali tidak memudahkan pemilihan graphic card. Pilihan terbaik hari ini bisa menjadi pilihan terburuk esok hari. Meskipun demikian, beberapa kriteria bisa digunakan untuk memudahkan pembelian graphic card.

Kita akan membahas bagian tampilan dua dimensi (2D) secara sekilas saja. Benar, 2D sebenarnya digunakan mayoritas program komputer seperti Microsoft Windows dan sebagainya. Tapi, kemampuan menampilkan gambar 2D dari masing-masing graphic card relatif seimbang. Graphic card seharga Rp 3 juta memberikan hasil yang sama dengan yang berharga Rp 300 ribu.

Dua kriteria menjadi pegangan dalam pemilihan graphic card untuk keperluan 2D, terutama bila dibutuhkan resolusi tinggi (di atas 1.600 x 1.200 pixels). Kedua kriteria itu adalah besaran memori dan frekuensi Ramdac (Ram Digital-to-Analog Converter). Besaran memori berpengaruh terhadap kemampuan menampilkan jumlah variasi warna. Untuk menampilkan 1 miliar warna (32 bits) pada resolusi 1.600 x 1.200 dibutuhkan memori 8 mega. Jika resolusi ditingkatkan menjadi 2.048 x 1.536 maka memori yang dibutuhkan adalah 16 mega.

Sementara itu, frekuensi Ramdac menentukan frekuensi penyegaran layar, yaitu kecepatan perubahan tampilan gambar di monitor. Gambar pada layar monitor sebenarnya terus berubah atau diperbarui. Jika perubahan tampilan itu kurang cepat, ia akan tertangkap oleh penglihatan dan membuat mata cepat lelah. Semakin besar frekuensi penyegaran, semakin baik bagi kesehatan mata yang melihatnya. Frekuensi Ramdac 300 MHz mampu menghasilkan frekuensi penyegaran 85 Hz (frekuensi ideal untuk mata) pada resolusi 1.600 x 1.200 dengan tampilan 1 miliar warna. Spesifikasi di atas memberikan hasil ideal jika digunakan pada monitor berukuran 19 inch ke atas.



Dunia 3D

Namun, pertarungan produsen graphic card sesungguhnya berlangsung di arena 3D. Di situ, faktor prosesor (otak utama graphic card di mana semua perintah dan penghitungan dilakukan) memegang peranan penting. Empat produsen (nVidia, STMicroelectronics, ATI dan Matrox), saling berbagi pasar. Produk mereka mempunyai kelebihan masing-masing. nVidia mengeluarkan produk-produk GeForce seperti GeForce2 MX 200 dan, yang terbaru, GeForce3.

Semua graphic card GeForce menggunakan teknologi motor Transform & Lightning (T&L) yang membebaskan prosesor utama dari keharusan penghitungan transformasi pada pembentukan polygones dan penyinaran dinamis. Selain itu, khusus GeForce3 dilengkapi Lightspeed Memory Architecture yang mampu menghilangkan beberapa langkah kerja sehingga dapat meningkatkan kecepatan graphic card secara keseluruhan.

Dengan semua teknologi yang dimilikinya, GeForce tampil paling perkasa dalam menyajikan gambar 3D. Ia memberikan kenikmatan dalam bermain games tiga dimensi. Kelebihan itu terutama terlihat dari kemampuan penghitungannya yang bisa mencapai kecepatan 800 miliar hitungan setiap detik. Di situ kecepatan berhitung menjadi penting karena layar monitor sebenarnya berbentuk 2 dimensi. Tampilan 3D bisa muncul di layar berkat manipulasi matematis melalui penghitungan transformasi yang rumit.

Meski diakui hebat, yang perlu dipikirkan adalah harga GeForce yang selangit. Graphic card tersebut hanya diperuntukkan bagi para maniak 3D. Untuk para gamers yang biasa saja, cukuplah berpuas diri dengan GeForce2 GTS Pro yang berharga lebih murah, meski tak sehebat graphic card generasi ketiga tadi. Untuk pemain tingkat pemula, sudah cukup baik bila digunakan GeForce2 MX 200 atau 400. Tapi, GeForce2 MX 200 dan 400 mendapat saingan dari Kyro II. Yang terakhir itu berkemampuan jauh lebih hebat namun dijual dengan harga yang lebih murah.

Kyro II menggunakan sebuah teknologi khusus yang dinamakan Hidden Surface Removal (HSR). Prinsip dari teknologi tersebut adalah hanya menghitung pixel yang akan tampil di layar. Kemampuan tersebut tentu saja akan menghemat jumlah penghitungan yang harus dilakukan prosesor. Jadi, data pixel-pixel yang nantinya akan terhalang oleh benda di depannya tak akan diolah.

Namun, karena tidak menggunakan teknologi T&L, Kyro II tidak bisa tampil optimal untuk games semacam Giants yang memang dibuat sesuai teknologi tersebut. Tapi, terlepas dari teknologi manipulasi yang digunakan, harus dicatat bahwa keluarga Kyro mempunyai prosesor berkemampuan terbaik. Meski demikian, sang kakak, Kyro I, hanya cocok digunakan oleh orang yang kadang-kadang saja bermain games.

Di kubu ATI, Radeon masih menjadi andalan sebelum kemunculan R200. Radeon terutama menggunakan 3 macam teknologi, yaitu Hyper Z (sebuah teknik untuk mengurangi besar data yang lewat ke memori), Charisma Engine (sama dengan T&L), dan Architecture Pixel Tapestry (untuk mengatur tekstur tampilan). Dari sudut pandang konsumen, kemampuan Radeon berada sedikit di bawah Kyro II. Tapi, keunggulan Radeon terletak pada kemampuannya dalam membaca video format DVD. Tapi jangan terkecoh, ATI juga mengeluarkan Radeon VE yang berkemampuan lebih rendah namun bisa tampil multilayar. Jadi pilihlah sesuai kebutuhan Anda.

Sementara itu, Matrox sedikit tertinggal dengan G450-nya. Produk tersebut hanya memanfaatkan teknologi perangkat lunak DirectX 6. Kemampuan 3G-nya masih di bawah GeForce 2 MX 200. Kelebihan G450 terletak pada fungsi Dual Head yang mampu mengeluarkan dua gambar video meski hanya menggunakan satu buah graphic card.


Memori Video

Pengaruh Ram video terhadap kemampuan graphic card terletak pada dua hal. Ukuran Ram video mempengaruhi kuantitas dan kualitas tekstur yang bisa diolah tanpa melalui memori utama pada PC melalui bus AGP (sebuah prosedur yang memakan waktu lebih lama). Memori 32 mega sudah cukup untuk memainkan semua jenis games yang ada saat ini. Pilihan pada memori 64 mega memberi jaminan untuk pemakaian di masa mendatang.

Selain masalah ukuran, jenis memori yang digunakan (SDRam atau DDR) juga cukup berpengaruh terhadap performansi umum beberapa prosesor grafik khususnya pada GeForce dan Radeon. Penggunaan DDR memberikan penambahan kemampuan sebesar 40 persen. Tapi, jika menggunakan Kyro II, penggunaan SDRam sudah cukup memadai. Selamat memilih!

Monitor Mana yang Dipilih ?

Bila anda ingin membeli monitor, ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan. Perhatikanlah resolusi monitor, graphic card, kedalaman warna, dan refresh rate.

Resolusi Monitor

Resolusi yang banyak dipakai sekarang adalah 640x480, 800x600, 1024x768, 1280x1024 dan 1600x1200. Semua itu tergantung dari aplikasi apakah yang sering anda perlukan. Semakin tinggi resolusi maka semakin banyak pixel yang akan ditampilkan di layar dan semakin luas bidang yang dapat anda lihat. Beberapa graphic card mampu menghasilkan ke lima resolusi standard tersebut. Meskipun ada pula yang menampilkan sampai 1024 x 768. Monitor harus mampu menangani resolusi tertinggi yang anda gunakan. Dalam menentukan ukuran dan resolusi, mungkin berlaku lebih besar lebih baik, tetapi kesehatan mata anda juga harus diperhatikan.

Graphic Card

Graphic card digunakan untuk mempercepat tampilan gambar di layar. Para pembuat graphic card sudah menyertakan akselelator grafik yang berisi fungsi penggambaran layar. Saat ini sebagian besar graphic card sudah disertai akselelator graphic. Selain itu penunjang lainnya dalah akselelator video yang berupa pengintegrasian fungsi full motion video ke dalam chip.

Kedalaman Warna

Jumlah warna standard yang ditampilkan oleh monitor adalah 16, 256, 65k (high color), dan 16m (true color). Jumlah warna ini dikenal sebagai kedalaman warna. Kadang kala ada pula graphic yang mampu menampilkan kedalaman warna 15-bit (32K, high color). Untuk menampilkan aplikasi multimedia, sekurang-kurangnya anda memerlukan 32k warna (didukung oleh graphic card). Foto dan video yang realistik dapat diperoleh dengan kedalaman warna 16m, tetapi 65k warna sudah pula mencukupi. Untuk aplikasi bisnis standar, seperti pengolahan database dan spreadshee, 256 warna sudah memadai.

Refresh Rate

Refresh rate menunjukkan seberapa sering suatu gambar ditampilkan ke layar dalam tiap detiknya. refres dibutuhkan karena phospor pada monitor hanya berpendar sepersekian detik . Semakin tinggi refresh rate, semakin stabil gambar yang tampak di layar. Cari monitor yang menyediakan refresh rate 70 Hz atau lebih

Bagaimana kombinasi yang terbaik antara card monitor dan monitor ?
Beberapa pertanyaan muncul saat kita mengkonfigurasi besaran card monitor dengan monitor (pada SO Linux). Pertanyaan terbanyak adalah bagaimana cara menginstall dan sekitar apa yang dimahsud dengan vertical HZ, ukuran layar 14, 15, 17,
21-inch, dll. Jika kita salah, kita akan mendapatkan garis berlekuk-lekuk pada layar monitor.

Pertama, bacalah manual dari video card . Bila tidak ada, maka kita harus mencoba satu persatu dari pilihan mulai vertical HZ terendah pada saat kdmconfig.

Resolution: atur dan simpan pada 1024x768 atau lebih kecil saat pertama menginstall, Kemudian naikkan sampai 16 million colors dan pastikan pada ukuran monitor lebih tinggi.


Jika tidak mengetahui tipe video cardnya, aturlah standart vga8 pada saat menginstallnya. Denga harapan ketika booting dapat menampilkan sesuai dengan video card kita.

Kombinasi yang baik dari video card seperti ATI dan Sony 17sei dapat megijinkan kita mengaturnya pada 76Hz vertical 1280x1024 untuk layar 17-inch .

Petunjuk : Lihatlah file update readme dan pada akhir sebuah keterangan kita akan menemukan data monitors dan disana kita dapat melihat data-datanya. Kebiasaan yang baik bila ini dilakukan sebelum membeli kombinasi monitor dan video card.
Sehingga kita tidak mendapaatkan monitor yang punya band width lebar tetapi dengan video card yang tidak dapat mendukungnya dengan cukup. Atau sebaliknya


Petunjuk lain : Sekalipun tidak terdapat 14-inch monitor pada menu configurasi kita dapat memilih seting 15-inch, jika monitor tersebut mempunyai band width yang cukup lebar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.